:: Kepada
yang menamaiku “Perempuan”
Seperti sekarang, misalnya. Tiba-tiba aku merindukan
demam insomnia beberapa bulan yang lalu. Menonton film berjuta-juta dalam
semalam, tidur pukul 9 pagi dan baru terjaga usai maghrib. Bangun dan segera
menyambar ponsel, menjumpai sms dari lelaki yang tengah aku taksir. Membalas
smsnya, dibalas olehnya, kubalas lagi, ia balas, kubalas, ia balas.. begitu
terus hingga kami hendak beranjak tidur lagi.
Kadang aku masak sendiri. Menanak nasi, beli kangkung
dan tempe. Makan sendiri, masih sambil menghadap laptop dan siaga pada dering
ponsel. Mungkin dia sms lagi; menceritakan sesuatu yang tak jelas
ujung-pangkalnya. Masa bodoh. Menerima smsnya saja sudah bikin aku senang.
Ada kalanya aku mengirim pesan yang lama sekali baru
dibalas. Jika sudah begitu, aku mulai deg-degan, menunggu, penasaran, tapi
gengsi untuk mencecar dengan sms-sms lainnya.
Sekarang aku juga rindu perasaan gemetar itu.
Gemetar ketika mengetik untuk pertama kali tanda titik
dua yang diikuti simbol bintang, lalu memilih opsi “kirim” sambil gulang-guling
gelisah di kasur. Akan marahkah ia? Akan membalaskah ia?
Begitu ponsel berdering, aku langsung tegak.
Balasannya: simbol yang serupa. Gila, adakah yang
lebih membahagiakan daripada saat-saat semacam itu? Benar kata orang, jatuh
cinta adalah salah satu bagian terindah dalam hidup.
Sekarang, lelaki itu sudah aman di sampingku. Aku bahagia,
sungguh. Tapi aku kehilangan momen-momen itu: debar kurang ajar saat aku mengirim
proposisi untuknya, senyum-senyum yang tak lekang seharian karena tahu dia
penasaran setengah mati dengan proposisi itu, momen bertelepon untuk pertama
kali yang aneh, hahaha…
Yah, begitulah manusia. Selalu merindukan apa yang tak
ada padanya.[]
Cieeeee cieeeeee :p
BalasHapusSebenarnya tidak penasaran-penasaran amat; paham kalau itu bukan proposisi tapi memang kenyataan. Haha.. Ditunggu nasi, kangkung, dan tempe gorengnya, ya. :P
BalasHapushm... kadang datang kala ingin mengulang momen seperti itu, tapi sudah tidak sama lagi, maka dimulailah dengan mengirim proposisi2 ke orang lain. curang.
BalasHapus