08 Oktober 2012

Air yang Menyaru Jadi Batu

HAL yang bodoh memang, mengagumi tulisan sendiri, haha, tapi nyatanya aku mengalami itu. Ini tulisan favoritku. Rasanya metafora yang dipakai di sini asyik (hasu, memuji diri sendiri!). Ini tulisan buat Arys Aditya waktu masih penyendiri dan galau melulu. Tadinya ini diunggah di FB, tiba-tiba aku ingin naikkan ke blog. Selamat baca :) 


Air yang Menyaru Jadi Batu
 (Catatan Tentang Seorang Kawan/Lawan)

Dia berkacamata dan tak tampan. Bicaranya berbelit-belit, bahasanya rumit. Tapi itu adalah hasil pemikirannya yang sulit. Saking sulitnya, bahkan proyeknya yang terakhir adalah mematikan hati.

Tiap hari ia memakai kaos oblong saja. Koleksinya satu warna: hitam. Mungkin menurutnya, aktivis dengan warna selain hitam cuma imitasi murahan. Sampai-sampai, minumannya pun selalu hitam. Kopi. Kopi hitam, bukan kopi susu, apalagi cappuccino.

Meski ia tampak setenang-tenangnya angin musim kemarau, dalam hati dan pikirannya badai tak henti bergolak. Meski ucapannya kering tanpa keindahan sastra, ia gemar merumuskan apa-apa tentang cinta. Efek masa lalu, sepertinya.

Dia adalah air yang hendak jadi batu. Maka ia cuma es saja. Karena ia tahu dirinya hanya sanggup menjadi es, ia menjauhi segala hangat segala panas. Ia takut akan meleleh, lalu kembali mengalir ke lubuk-lubuk kenangan yang memedihkan. Ia ingin lari dari dirinya yang dahulu, menuju sosok impian yang diciptakan dari api, batu, dan badai.

Padanya akan kulihat sikap kalem dan dingin yang di dalamnya ada semangat berapi-api yang memendarkan keapatisan yang sinis. Ia adalah sosok dalam transformasi yang belum rampung. Karena hingga kini ia masih seperti orang kebanyakan. Menggugat meski masih mencari.

Pada akhirnya, aku tetap percaya bahwa sesungguhnya ia air yang menyaru jadi batu.
Aku bukan hendak sok tahu tentangnya. Aku hanya menulis apa yang kutahu; apa yang aku dengar dan lihat tentang dia. Ini cuma pengetahuan empiris yang subyektif. Maka, jangan marah kalau aku salah.

Jogja, 3 Mei 2011

Addendum:
Tadinya mau kupasang fotonya Arys segala. Tapi daripada nanti di-remove di FB, kubatalkan saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar