VANO berulang tahun hari ini. Umurnya sudah sembilan. Kami
berdua shionya sama: kambing. Tapi Vano lebih bangga, dia kambing emas, aku kambing
air. Itu memengaruhi peruntungan lho, jadi wajib bangga. Hahaha.
Karena dekat Idul Adha, hari ini akan ada bakso buatan sendiri dan kue tart. Sebenarnya aku dan Afi disuruh pulang, tapi hanya Afi yang pulang. Aku disandera kerjaan.
Vano harusnya ditulis Fano karena lengkapnya
Fanovanto. Tapi kami suka menulis Vano saja, sebab lebih keren. Haha. Namanya aneh,
Fanovanto. Karena ketika Vano lahir aku duduk di kelas 2 SMP, aku ingat alasan
nama itu. Fa itu nada keempat dalam
tangga nada, cocok sama Vano yang anak keempat. Waktu bapakku, setelah meditasi
dua malam, memunculkan fa ini, aku
pengen bilang “gubrak!” kayak di komik-komik. Tapi ya sudahlah, dia bapaknya. Sedangkan
Novanto hadir mengikuti karena lahir bulan November.
Umur 2 tahun Vano pernah kecelakaan. Kakinya kena besi
komponen kulkas di rumah, belah dan berdarah-darah. Waktu itu di rumah cuma ada Vano dan
Mamak. Panik sekali waktu itu. Mamak langsung minta tolong tetangga rumah yang
toko bangunan buat mengantar ke RS Margono.
Nah, ketika orang-orang ini sedang di rumah sakit,
Devi yang masih SD pulang sekolah. Menemukan rumah kosong dan ada darah banyak
sekali di ruang tengah, Devi syok. Kata Afi—yang pulang kemudian setelah Devi—si
Devi ini tak ganti baju atau apapun. Dia justru menangis sambil duduk di
hadapan darah itu. Mungkin pikirannya sudah macam-macam. Ketika kami diceritai
itu semua malamnya, aku ngakak keras sekali. Aneh, anak ini kok bukannya tanya
ke tetangga atau bagaimana, langsung main nangis dan diam saja. Hahaha. Sepertinya
Devi waktu itu baru kelas 1 atau 2 SD.
Gara-gara luka kulkas itu, kaki Vano diperban dan (harusnya) enggak bisa dipakai jalan seminggu. Anak ini hiperaktif, jadi aneh kalau dia
menerima nasibnya dengan pasrah. Jadi? Ya dia tetap keliaran, jalan ke sana ke
sini. Caranya? Babywalker miliknya
dijadikan semacam tongkat gitu. Jadi jalan pakai kaki satu sambil mendorong babywalker. Hahahaha.
Si Vano ini tipikal suka ngomong. Sama nenek-nenek pun
dia bisa ngobrol. Soal apa saja. Waktu belum sekolah, dia pelihara ayam di
belakang rumah. Setiap ada yang menetas diberi nama: Tini, Wati, Surti…
Macam-macam dan namanya aneh-aneh, aku juga enggak hapal. Awal tahun ini ada anak
kucing terdampar di depan rumah, dipelihara dan dikasih nama Niku. Lengkapnya
Nikolas Niku. Astaga, dapat ilham nama dari mana coba. Lalu tiba-tiba kucingnya
pergi. Ketika aku tanya lewat telepon, katanya kucing itu pergi gara-gara
beberapa hari sebelumnya enggak sengaja didudukin sama Devi. Astaga.
Karena laki-laki sendiri, kecil sendiri, dan lebih
sering di rumah, anak ini jadi manja. Sampai lebaran kemarin ketika aku pulang,
makan saja masih minta diambilkan. Mau teh, tinggal teriak minta dibuatkan. Puncaknya,
ketika kenaikan kelas tahun ini, dia dibelikan Plasystation 2. Wah, bangga sekali
dia. “Satu setengah juta,” dia pamer.
Padahal ketika bagi rapor, gurunya berpesan anak ini
supaya banyak belajar, sebab nyaris tidak naik kelas. Nilai ulangannya enggak
jelek, apalagi Matematika dan bahasa Inggris. Yang di bawah 7 hanya bahasa Jawa
dan olahraga. Terancam tidak naik kelas karena suka mengobrol sendiri di kelas
dan terlalu banyak tanya hal enggak penting kepada guru.
Mungkin gurunya kesal.
Aku juga kesal kalau dia sudah kebanyakan tanya. Karena main PS yang game-nya berbahasa Inggris, dia banyak
tanya. “Tya, storm itu apa? Fatality itu apa?” Mending kalau dijawab
langsung diam, kadang jawaban kita dibantah. Kalau penjelasannya enggak sesuai
dengan game-nya (misal storm kujawab “petir”, dia bilang, “tapi
di game-nya itu angin!”), dia tanya terus. Dikasih kamus suruh baca sendiri
juga tidak mau. Jadi malu juga kalau aku jawabnya salah. Hahaha.
Kalau umur anak sudah sentuh angka belasan, biasanya
dia berubah. Jadi renggang sama saudara, urusannya juga lain. Enggak lucu lagi.
Sebenarnya kalau bisa, Vano mending jangan membesar. Sudah, segini saja. Maunya
begitu, tapi mustahil ya. Haha. Ya sudahlah, selamat ulang tahun saja. Semoga masa
kecilmu menyenangkan, ya. Dari Jogja, aku putarkan lagu “Imaginary Son”-nya Naif
buat kamu.
Sit near
me dear child
We'll
make a wish for you and I.[]
Yogya, 3 November 2012
Raine persiiiiss banget karo mbak-e :)) Kelakuannya yang suka bertanya hal tidak penting juga persis sama mbaknya :p
BalasHapusadikmu prim
BalasHapuslucuu