21 Februari 2010

Tolong Jangan Minum Soft drink


Kebiasaan orang Indonesia ketika menyebut suatu jenis produk dengan nama merek terkenal dari produk tersebut, seperti ketika orang mengatakan deterjen dengan ‘Rinso’, soft drink pun kerap direpresentasikan dengan sebutan ‘Coca-Cola’. Soft drink adalah minuman berkarbonasi. Karbonasi merupakan bentuk penginjeksian gas Karbon Dioksida dalam air, sehingga menimbulkan gelembung-gelembung yang terkesan menyegarkan. Minuman ini ditemukan di Amerika Serikat pada tahun 1830. Komposisinya sangat sederhana, 90% air, sisanya kombinasi pemanis buatan, gas CO2, pencita rasa, pewarna, asam fosfat, kafein, dan beberapa mineral terutama aluminium (bayangkan, kita mengonsumsi aluminium, bahan pembuat rangka pesawat dan alat rumah tangga!).

Konsumsi soft drink di Indonesia adalah budaya massa. Soft drink yang identik dengan ‘barat’ dijadikan gaya hidup. Minum soft drink berarti prestise, didukung lagi dengan iklim tropis Indonesia, menjadikan soft drink yang dijual dengan kemasan yang fleksibel (walaupun harganya mahal) sebagai pilihan minuman ringan pereda dahaga.

Dengan komposisi se-‘mengerikan’-kan itu, soft drink merupakan sumber bagi berbagai kerusakan tubuh yang dampaknya baru terasa setelah pemakaian jangka panjang. Kerusakan gigi, diabetes, osteoporosis, penyakit jantung, dan batu ginjal adalah contohnya. Kandungan gulanya yang tinggi (7 sendok/kaleng) menjadikan soft drink masuk daftar tersangka penyebab obesitas di negara-negara maju.

Tapi, jangan langsung menjudge soft drink tak bermanfaat. Ternyata soft drink juga memiliki banyak manfaat, seperti; membersihkan kabut di kaca mobil cukup tuangkan soft drink pada kaca mobil lalu keringkan dengan kain, melarutkan kalsium: masukkan tulang dan rendam dalam wadah tertutup, biarkan beberapa hari (2-10 hari), maka tulang akan ‘hilang’, untuk menghilangkan karat di bumper mobil: celupkan alumunium foil dalam soft drink lalu gosokkan pada bumper, menghilangkan minyak dan lemak di pakaian: rendam sekaleng soft drink ke dalam tumpukan cucian yang bernoda lemak, tambahkan deterjen lalu cuci seperti biasa, pembasmi serangga perusak: di daerah Andhra Pradesh dan Chattisgarh India para peladang menggunakan soft drink untuk membunuh serangga yang menyerang ladang kapas dan cabai. Asam sitric dalam soft drink juga dapat menghilangkan noda-noda dari keramik. Sangat bermanfaat bukan?

Kebutaan masyarakat atas bahaya soft drink yang membuatnya masih laju dikonsumsi, pun masih banyak orang yang ‘ngeyel’ dengan tetap menenggaknya walaupun tahu konsekuensinya. Perlu diingat, soft drink tidak pernah menghilangkan rasa haus karena soft drink bukanlah air yang diperlukan oleh tubuh. Bila masih bersikeras ingin minum soft drink sebaiknya menggunakan sedotan agar cairannya tidak sampai merendam gigi, soft drink bisa melarutkan kalsium lho![]

(dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar